Resensi Buku
Judul
Buku : Dahsyatnya Kekuatan Sabar
Penulis : Ummu Asma
Penerbit : Belanoor
Cetakan : I, 2010
Tebal : xviii + 262 hlm.20 cm.
Peresensi : Sahwiyadi
Kenapa Harus
Bersabar?
Setiap kali kita membicarakan mengenai apa itu kesusahan dan kemudahan,
sebaga mana yang termaktub dalam halaman buku ini “Sesudah kesulitan akan ada kemudahan (181)”. Dua hal tersebut
merupakan dua korelasi yang serta merta kita tidak dapat memisahkanya, karna
kedua hal tersebut selalu berjalan bersandingan laksana dua insan antara adam
dan hawa. Kerap kali kita jumpai apa itu kesusahan yang kerap kali menimpa
perjalanan hidup manusia, dan begitu juga dengan kemudahan yang selalu membuat
seseorang terseyum dalam diri, kedua hal tersebut itulah yang sering kali kita
rasakan. Akan tetapi kedua hal tersebut tidak akan membawa kenikmatan dalam
hidup tampa ada
“Kesabaran” yang di miliki dalam
diri seseorang. Kesedihan bagi seseorang merupakan sebuah ujian untuk menguji
sejauh mana seseorang menyikapinya, dan hal itu dengan kesabaran. Begitu juga
dengan kemudahan, hal itu merupakan ujian bagi hidup seseorang apakah dia akan
bersyukur atas nikmat yang di prolehnya ataupun sebaliknya, yaitu kufur kepada
tuhanya. Tentu kita semua tidak mengharapkan bencana yang akan menimpa diri kita
akan tetapi kebahagiaan dan kesenanganlah yang kita harapkan dalam hidup.
Imam Ghazali dalam ceritanya. Bahawa dia pernah menceritakan tentang
kisah dirinya sendiri, yang mana dia merasa telah mencapai kesempurnaan dalam
bersabar, maka dia memohon kepada Allah SWT untuk di berikan cobaan terhadap
dirinya, maka Allah SWT menguji dirinya dengan ujian yang remeh, yaitu tidak
dapat buang air kecil, akan tetapi iapun tidak mampu menanggung ujian dari
Allah teersebut, lalu ia sadar dan bertaubat kepadda Allah, kamudian Allah
menyembuhkanya (VIII). Sebagaimana
tertera dalam buku ini sedikitnya ada lima
hikmah mengapa manusia harus bersabar dan melipat gandakanya; pertama: karma cobaan adalah fitrah dari penciptaan manusia. Kedua:karna cobaan adalah sebagai
proses tamhish (proses penyaringan) antara orang yang baik dan buruk. Ketiga:karna cobaan merupakan ujian
keimanan. Keempat:karna cobaan adalah syarat untuk bias masuk jaannah. Kelima:karna cobaan merupakan kenaikan pangkat dan
derajat di kalangan para mujahid di jalan Allah Swt (IX). kelima coban
tersebutlah seharusnya kita kaji dalam keseharian hidup kita, di alam yang tidak
kekal ini. Dan hal itu semua seharusnya menjadi acuan kita dalam hidup.
Kesusahan yang menimpa diri hidup seseorang merupakan sebuah ujian dan
cobaan, tiu semua merupakan hal yang lekat dalam kehidupan. Ada ujian yang berupa kesusahan, dan ada juga
yang berupa kesenangan. Dari itu semua kita butuh yang namanya kesabaran, karna
kesabaran itu sendiri memiliki penilaian yang tinggi di sisi Allah SWT. Tidak
ada ruginya orang yang selalu bersabar dalam menghadari segala kesusahan dan
kesedihan yang menimpa dirinya karna dia sadar akan balasan dari Allah
terhadapanya, semasih dalam keadaan beriman kepada-Nya. Mendung tidak akan
selamanya, mentari akan bersinar lagi. Bersabar akan menjadi kunci perjalanan hidup seseorang
dalam berbuat segala hal untuk dirinya taupun untuk orang lain dan begitu pula
untuk tuhan-Nya.
Dalam menyikapi tentang apa itu sabar, kita pasti bertanya-Tanya.
Sabar adalah pengendalian hawa nafsu buruk yang tumbuh dari diri kita. Haruskah
kita bersabar?, tentu jawabanya adalah iya, karna kesabaran mesti harus di
miliki oleh setiap elemen dalam menghadapi berbagai problema hidup dan
kehidupan. Dan kita jangan pernah berkata ”kesabaran
saya sudah habis (XI)”. Dari kalimat tersebut tentu memberikan arahan bagi
kita untuk tidak selalu marah dalam menghapi masalah yang menyedihkan diri
kita. Dan untuk selalu melatih diri dalam bersabar. Kerap kali kita
berpendapat bahwa orang yang kuat adalah orang yang memiliki badan yang kekar
dan kuat, tentu pendapat tersebut melenceng dari sebuah kebenaran. karna
sebagai mana yang di sajikan dalam buku yang di karang oleh ummu asma ini, bahwasanya
orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya di saat dia marah dan
bisa berbuat seperti orang yang tidak marah.
Dari banyaknya macam-macam sabar, maka penulis mengelompokkanya menjadi
tiga bagian, di antaranya; Bersabar dalam
mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi semua apa yang di larang-Nya.
Karna hidup selalu di hampiri hawa nafsu untuk melakukan kemaksiata, dan pada
saat itulah seyogianya bagi kita untuk bersabar untuk melakukan kemaksiatan. Kehidupan
manusia tak akan lepas dari ujian dan cobaan, karna hal itu penulis memaparkan
bagi kita untuk bersabar atas semua ujian dan cobaan yang menimpa diri kita.
Dan juga karna kesabaran itu pula akan mendatangkan kebaikan bagi hidup
seseorang, sedangkan ketidak sabaran tidak akan memberikan keuntungan bagi diri
seseorang selain kerugian yang di perolehnya.
Orang yang mengatakan “ saya
bertaubat kepada Allah, tetapi ia terus berbuat maksiat dan berdosa”.
Memahami kalimat tersebut tentu kita berpendapat bahwa keimanan tidak hanya di
ungkapkan oleh lisan kita dan juga bukan hanya buat pajagan pada kartu tanda
penduduk (KTP). Akan tetapi keimanan di ungkapkan dengan lisan, di tancapkan
dalam hati dan di relisasikan dengan semua tingkah laku dan perbuatan
sehari-hari. “ sabar membuat manusia
lebih berhati-hati dalam melangkah, lebih jernih dalam memandandang, hati lebih
bersih dalam menimbang, dan akal akan lebih sehat dalam memutuskan (94) ”.
Memahami kalimat yang termaktub di atas, semestinyalah kita selalu mengamalka
kalimat tersebut dalam setiap melangkah untuk berbuat agar selalu mendapatkan
hikmah, keindahan dan kemenangan di hari kemudian. Begitulah penulis, ummu asma
memaparkan secara panjang lebar dalam bukunya yang berjudul “Dahsyatnya kekuatan sabar”. Buku ini
mengupas tuntas tentang sabar dan bagaimana sesesorang bersabar dan juga apa
buah dari kesabaranya tersebut.
Mengutip tentang isi dalam buku ini, menyajikan tentang bagaimana
rasanya kepahitan hidup, di saat seseorang mempertahankan kesabaranya. Akan
tetapi kesedihan tak terpancar dari wajah-wajah orang yang mempunyai keimanan
dan optimisme yang kuat dalam menghadapi segala tipu daya dan kepahitan hidup
di dunia yang tidak kekal ini. Dengan begitu oaring tersebut akan di angkat
derajatnya oleh Allah dan akan mendapatkan pahala yang berlipat di sisi-Nya
nanti. Dan juga kalimat-kalimatya yang mengandung banyak motifasi bagi
seseorang untuk selalu optimis dalam melatih kesabaran yang memang salah satu
belati dalam hidup dan kehidupan, agar apa yang di lakukanya berdampak baik dan
mendapatkan buah keabadian untuk seseorang. Di samping itu pula, dengan
memaparkan bermacam-macam kisah tentang beberapa orang yang sukses dalam mengarungi kesedihan
dan kesusahan hidupnya kemudian membuahkan kebahagiaan dan kesenangan alamiah
dari tuhan. Kisah-kisah yang memberikan makna alamiah bagi diri seseorang, dengan
berbagai kisah yang berkaitan dengan “bersabar
dalam mempertahankan keimanan kepada Allah, bersabar dalam menyikapi harta dan
jabatan, bersabar atas semua penyakit yang menimpa kita, bersabar karna
kehilangan orang yang di cintai, bersabar dalam mengarungi hidup berumah
tangga, bersabar dalam mencari kebenaran, bersabar dalam menuntut ilmu dan
bersabar dalam melakukan dakwah untuk hal kebaikan”.
Keunggulan buku ini, mulai dari keindahan Covernya yang melambangkan
ketenangan dan keindahan. Lebih dari itu susunan kalimatnya yang tidak
membosankan para pembaca, karna di sertai dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan
hadist. Dan juga di setiap lembaranya yang mengandung keindahan dengan di hiasi
gambar bunga, begitu juga tulisanya yang sesuai dengan bentuk bukunya. Begitu
pula mengenai kedetelanya, dan memberikan pemaparan tentang bagaimana Al-Qur’a
berbicara tentang sabar dan juga janji Allah bagi orang yang selalu bersabar
dengan kenikmatan hakiki sebagai balasan dari sisi-Nya. Begitu juga Rasulullah
memaparkan tentang sabar yang haqiqi “Karena Rasulullah SAW juga senantiasa bersabar dalam segala hal. Beliau
tidak pernah marah karena hanya pribadinya, tetapi beliau sangat marah jika syari’at Allah SWT dilanggarnya (227). Dari dua hal tersebut di atas dapatlah kita jadikan referensi dan
panutan dalam perjalanan hidup ssehari-hari, agar selalu biasa menjaga emosi
dari kemarahan yang bisa membuat bencana di hari kemudian. Beliau (Rasulullah Saw)
merupakan seorang muslim mempunyai modal yang sempurna untuk ditiru pada setiap
jejaknya, karena kesuksesanya telah tersebar di seluruh santereo dunia dan disanjung
penghuni langit, dialah Rasulullah SAW.
Dan yang termasuk keunggulan buku ini, juga menyajikan banyak
do’a-do’a tentang sabar, dengan begitu seseorang dalam melatih dirinya untuk
sabar bisa di selingi dengan beberapa amalan do’a khusus sabar itu sendiri.
Kita jangan sampai merasa puas dalam melakukan sebuah pekerjaan terutama yang
ada kaitanya langsung dengan Allah, karena tampa mempuyai kesabaran kita akan menjadi
orang yang takabbur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tentu hal tersebut melanggar
ketentuan yang telah di tetapkan oleh Allah Swt dalam syariat-Nya. Dan juga
dengan adanya do’a tersebut sangat cocok bagi kita untuk mengamalkanya lebih
dalam, agar bisa melatih kesabaran diri kita masing-masing, sehingga nantinya
akan menemani kita dalam menempuh perjalanan hidup yang penuh dengan ujian dan
cobaan ini. Dan dengan begitu seseorang akan mempunyai arti hidup yang
semestinya di dapatkanya. Dan balasan yang sebenarya orang yang bisa membungkam
dirinya dan hawa nafsunya maka baginya adalah surga yang menampung orang-orang
terbaik selama hidupnya.
Tapi, yang terpenting dalam buku ini, ditinjau secara umum sang
penulis Ummu Asma dalam buku karaganya mengarah pada ajakan bagi setiap elemen
ataupun pembaca untuk berlatih bersabar, agar sabar tidak sekedar menjadi
sebuah catatan yang tak bermakna. Dan lebih dari itu penulis juga menganjurkan
bagi kita ataupun pembaca untuk membuat satu langkah dahulu, dan mudah-mudahan jejak
langkah pertama kita akan di ikuti oleh jejak-jejak langkah berikutnya, hingga sampai
akhir masa di dunia dan juga kita memproleh keuntungan karena telah menjai
seorang yang penyabar (253).
Akan tetapi, ada beberapa hal yang membuat isi dalam buku ini terasa
kurang lengkap. Di antaranya, adalah penulis di samping memberikan banyak dalil-dalil
dari Al-Qur’an dan hadist. Buku ini kurang memberikan penjelasan tentang
beberapa kumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang di sajikan dalam buku ini, berkaitan
dengan sabar. Begitu juga dari hadist yang terdapat di dalamnya sehingga
seorang pembaca kurang bisa lebih memahami maknanya secara mendalam dan
sejelas-jelasnya. Dan juga kurangnya
pemaparan makna yang terkandung dalam hadist-hadist kesabaran. Dengan begitu
pembaca kurang bisa mengambil banyak tentang maknanya untuk di relisasikanya
sebagai panutan yang bersumber langsung dari Allah SWT danjuga dari baginda Rasulullah SAW.
Berangkat dari itu semua, penulis kurang jeli dalam memberikan
banyak dalil dari al-Qur’an, hadist dan do’a- do’a, karna kurang sesuainya
dengan kondisi manusia pada umumnya di zaman sekarang ini yang penuh dengan
bermacam-macam gejolak di sebabkan banyaknya budaya barat yang merasuk ke dalam
haribaan Negara kita ini dan juga kebudayaan yang ada di dalamnya. Hal itulah
yang membuat pembaca kurang begitu paham akan karakter sang penulis buku ini.
Tapi, hal tersebut merupakan sebuah kewajaran dalam hidup orang masing-masing.
Namun
walau bagaimanapun, hal tersebut tidak menjadi penghambat bagi sang penulis (Ummu
Asma) untuk selalu meningkatkan konsitensinya dalam berkarya. Sesuai dengan
moto dalam hidupnya adalah “selalu ada kemudahan bersama kesulitan. jadi,
jangan pernah menyerah!. Itu merupakan pesan penulis pada akhir isi dalam
bukunya. Pembaca begitu kagum terhadap semua yang terdapat dalam buku karyanya
ini. Sesuai dengan pengantar di awal tulisan ini, bahwasanya dengan bersabar
yang di bahas dalam buku ini mengajak para pembaca untuk selalu melatih diri
agar selalu bersabar atas semua ujian dan cobaan yang selalu dating silih
berganti dalam kehidupan kita dan dengan ujian itu pula keimanan, derajat
seseorang akan terangkat tersendiri ddengan seizing Allah SWT. Selamat membaca,
dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari!, semoga bermamfaat Amien*.