twitter
rss



pada saat dan masa yang sudah berubah dengan cepatnya, sehingga banyak hal yang baru hadir di tengah-tengah kehidupan kita pada sat ini. Dari hal itu, banyak dari kita yang menerimanya dengan begitu saja, tanpa memikirkan tentang hal-hal yang akan terjadi setelahnya. Akan tetapi, saya bersyukur dan merasa legah ketika mengetahui akan banyaknya orang yang juga masih belum menerima kedatangan hal tersebut dengan cara begitu saja, karena mereka memiliki anggapan akan banyak hal buruk yang akan terjadi. Tentu kita akan berpikir lebih dalam untuk menerima kedatangan perubahan ini, kecuali apabila kita sudah siap untuk menyatu di dalamnya dengan membawa bekal iman yang tebal dan tidak hanya setengah-setengah.
Saya khususnya, meresa bersyukur karena bisa menimba ilmu, mengembangkan diri, dan menyatu di dalamnya dengan sepenuh jiwa pada setiap harinya di sebuah pondok pesantren.  Dan juga pada setiap harinya selalu di pantau dan di perhatikan agar  bisa berlaku seakan-akan mencerminkan yang sudah di ajarkan oleh Rasulullah pada zaman dahulu, walaupun sudah tidak sama persis dengan yang dahulu. Yang tidak kalah pentingnya lagi, kita sebagai seorang pesantren yang selalu di ajari tentang agama, bagaimana reaksi kita dalam menyikapi zaman yang sudah berubah jauh dari yang dulu, pada saat ini di kenal dengan sebutan zaman modern, dan yang lebih miris lagi adalah banyaknya orang yang tidak tau caranya untuk menghadapi zaman tersebut, sehingga dia malahan menjadi aktor perusak syari’at islam yang telah tersiar di seantero dunia pada saat ini. Dan hal itu bukan hal yang biasa lagi bagi kita ummat islam sendiri.
Kita harus selalu merenung ataupun muhasabah diri pada setip hari, agar kita bisa membentengi diri kita dari hal buruk zaman modern ini. Salah satu pertanyaan yang belum saya temukan jawabanya adalah: apakah anggapan zaman ini tentang pondok pesantren yang masih eksis dan bertahan dengan begitu gagahnya? siap mambendung semua hal buruk yang sudah mulai tampak dihadapan mata kita. Pondok pesantren yang membina dan menyimpan aset agama yang begitu besar dengan semua tuntunan syari’at islam, dan telah di berlakukan bahkan sudah menjadi kebiasaan dalam lingkup dunia pesantren. Hal itulah yang harus kita pertahankan sampai akhir zaman nanti tiba dan harus kita istiqamahkan, karena apabila kita melakukanya tanpa ada cahaya iman di dalam diri kita dan kita setenga-setengah dalam melakukanya maka hal buruk yang akan menghampiri kita bukan mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebagaimana firman Allah dalam Al-quran yang Aritnya “wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar benarnaya taqwa dan jangganlah kalian sekali-kali mati, keculi dalam keadaan beriman”. Ayat di atas merupakan sebuah peringatan kepada orang-orang yang beriman agar selalu berada dalam aturan dan syari’at Allah, yaitu dengan bertaqwa kepadanya dan juga agar memeliki iman dalam hatinya untuk di bawa wafat kelak.
 Sebagian kecil contoh yang dapat kita jadikan gambaran hidup pada zaman sekarang ini adalah banyaknya pemimpin yang kurang layak untuk di jadikan pemimpin karena bukan profesinya. Yang kita ketahui seorang pemimpin harus menjadi top figure dan panutan orang di sekitarnya. Karena apabila seseorang melakukan sesuatu yang bukan bidangnya, maka tunggulah waktu kehancuranya. Salah satu contohnya yaitu; banyaknya korupsi yang merajalela dan masih eksis di tengah-tengah geliat zaman sekarang ini.
Berpikir tentang masa depan yang harus di lakukan adalah sebuah keharusan yang di miliki oleh seseorang agar memiliki pandangan dan tujuan hidup yang sebenarnya. Soalnya banyak orang yang gagal karena berpikirnya sampai di situ saja tidak memiliki pandangan hidup yang lebih jauh untuk di jadikan motivasi di sepanjang hidupnya. Walaupun realita membuktikanya, bahwa tidak semua orang bisa mencapai semua yang telah di cita-citakanya sejak awal pencarian hidupnya. Sudah menjadi keharusn dalam sebuah pondok pesantren yang mana pada setiap santrinya di tanamkan jiwa mandiri dan selalu di beri arahan-arahan hidup yang haqiqi untuk menempuh masa depan yang gemilang dan juga agar menjadi seorang pemimpin ummat yang selalu ta’at dan di ta’ati oleh setiap orang yang di pimpinnya ataupun bawahanya. Seorang pemimpin harus menjadi teladan orang yang di sekitarnya agar selalu mendatangkan kebaikan dan kedamaian setiap saat. Sebagaimana di sampaikan oleh KH. Moh. Khairi Husni S.Pd.I dalam sebuah pertemuan “seoramg muslim yang haqiqi adalah apabila dia membuat orang lain merasa aman dari lisanya dan prilakunya”.hal itu sudah di tanamkan sejak awal berlabuh dalam pendidikan di pondok pesantren Al-Amien prenduan, karena para guru berharap dengan begitu seorang santri akan lebih berpikir dewasa dalam setiap melakukan sebuah pekerjaan, khususnya yang berkenaan dengan hidup yang selalu teriasi dengan syari’at islam.
Pada setiap saat zaman sedikit demi sedikit akan terus berkembang dengan begitu pesatnya, sehingga tantangan hidup akan selalu bertambah lebih berat dan lebih sulit. Akan tetapi apakah kita akan  menyerah begitu saja?. Tidak, kita harus selalu berusaha mencari jaln terbaik agar bis keluar dari keadaan tersebut. Karena dengan usaha yang kitalekukan hidup kita dari kehari akan selalu berubah dari yang kurang baik menjadi baik. Karena hal itusudah menjadi ketenuan Tuhan terhadap hamba-hambanya. Allah sampai berjanji dalam sebuah firman “dalam setiap kesulian pasti ada kemudahan”. Iutlah salah satu Ayat yang membahas tentang janji Allah terhadap hambanya yang selalu erusaha dalam hidupnya.
Pada hakekatnya seorang santri merupakan pejuang yang tiada henti dan  tanpa lelah dalam setiap waktu walau dalam eadaan yang bagai manapun. Akan tetapi hal itu tidak pernah di sadari oleh santri itu sendiri. Dari itu kita bisa mengambil pelajaran tentang bagaimana sebenarnya kita harus berbuat. Wallahu A’lam bis shawab.

0 komentar:

Posting Komentar