twitter
rss



Pengikraran tentang sebuah pilihan (the choise) dalam kehidupan sebenarnya sudah ada semenjak dahulu dan disiarkan langsung oleh Allah Swt sebagaimana dalam Al-qur’an, di saat seseorang masih berada di dalam rahim ibunya. Hal ini merupakan sebuah keharusan yang mesti  di lewati oleh setiap manusia, semasih dia dinamakan seseorang yang beriman dan mengimani para wali-wali Allah dan para utusan-utusan-Nya, terutama yang menciptkanya lahir kea lam dunia. Sebenarnya banyak sejali kejadian yang dilewati oleh setiap manusia dan menunjukkan sebuah pilihan hidup yang mesti di pilhnya. Pada masa-masa hidup Rasulullah Saw banyak sekali dari para musuh-musuh beliau yang bersedia masuk Islam menjadi pengikut setia belia dan menjadi seorang pejuang yang merelakan nyawanya hanya untuk membela Rasulullah dan untuk berjuang di jalan yang diRidhoi oleh Allah Swt.
Pilihan di sini bukan hanya berkaitan dengan sesuatu yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhanya saja. Akan tetapi, pilihan di sini mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga dengan hal-hal yang lainnya. Hal inilah yang lebih dianjurkan oleh Allah Swt. Karena manusia hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sebagaimana Fiman Allah dalam Al-qur’an yang artinya, “seorang mu’min dengan mu’min lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan satu samalain (Al-Ayah)”. Pernyataan di sini menunjukkan bahwa kita harus saling bahu membahu satu samalain dalam menjalani warna-warni kehidupan yang tidak kekal ini. Tentu, ini adalah contoh dari pilihan hidup baik dan sesuai dengan petunjuk yang difirmankan langsung oleh Allah Swt.
Pencarian hidup manusia untuk memilih merupakan bentuk dari pencarian hidup yang berkat (keberkahan hidup). Apabila hidup seseorang menjadi berkat, maka orang-orang yang hidup bersamanya akan merasakan sebuah kedamaian dan ketentraman. Disamping mendapatkan perlindungan langsung dari Allah Swt barang tentu hal itu menjadi sunnatullah bagi hamba-hambanya yang ta’at pada Syari’at-Nya. Untuk mengingatkan kita agar selalu ingat kepada Allah Swt, kita harus selalu ingat bahwasannya Allah tidah pernah ingkar janji. Dari itulah kita dapat mngambil pelajaran yang sangat penting tentang sebuah ikrar (pernyataan) janji yang harus kita tepati terutama dalam hal keagamaan agar kita tidak termasuk ke dalam golongan hamba Allah yang munafiq. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang Artinya,”Tanda-tanda orang munafiq ada tiga, pertama: apabila berbicara bohong, keua: apabila berjanji mengingkari, ketiga: apabila dipercaya berkkhianat (al-hadits)”. Hal inilah yang tidak kita kehendaki dalam estafeta perjalanan hidup manusia.
Sebenrnya, banyak sekali pilihan yang harus dipilih oleh manusia hidup di muka bumi ini. Akan tetapi, paling baiknya pilihan secara substansial adalah apabila di dalamnya ada campur tangan Allah Swt. Dan hal inilah pada saat ini jarang kita temukan, kecuali sebagian kecil saja. Ketika manusia dalam penentuan tentang sebuah masalah yang sama-sama dianggap berada dalam garis-garis ketentuan Syari’at Allah Swt, maka kita dianjurkan untuk melakukan yang namanya Istikharoh. Yaitu sebuah pilihan yang kita serahkan langsung kepada Allah Swt. Dan pada saat itulah dengan izin Allah manusia akan menemukan jalan keluarnya. Dan pada saat itu pula manusia akan terbiasa melakukannya ketika setiap menghadapi dua permasalahan yang sama-sama dianggap bernilai baik di hadapan Allah Swt.
Akan tetapi, yang terpenting dalam tulisan ini bahwasannya pilhan terdiri dari dua sisi yang selalu bertentangan yaitu: Pilihan yang baik dan pilihan yang buruk.
Pilihan yang baik
pilihan yang baik di sini tentu akan mengantarkan manusia kepada sebuah kebaikan pula, di samping berpahala di sisi Allah Swt. Tentu banyak manusia mengiginkan hal tersebut dan juga keridhaan hidup di dunia dan di akhirat kelah merupakan cita-cita tertinggi manusia yang cinta dan taat akan semua Syari’at agama Allah yang disiarkan oleh pembawa cahaya dalam kegelapan, pembawa pencerahan di saat kebodohan menjadi pendamping kehidupan, pembawa kedamaian di saat dunia berkecamuk dalam perdebatan tentang ketentuan hidup msing-masing yaitu Rasulullah Muhammad Saw. Mulai saat itulah manusia merasakan kedamain hidup yang bermakna dengan kedatangan cahaya Islam.
Pada masa itupula manusia merasakan kejolak yang sangat dahsyat, terutama bagi kaum muslimin yang telah berikrar untuk masuk Islam dan mejadi pembela setia Rasulullah pada masa itu. Akan tetapi, dengan kesucian hati yang dimiliki oleh kaum muslimin pada saat itu, tidak ada kata menyerah untuk selalu berjung membela agama yang dibawa Oleh Rasulullah. Tekanan yang yang keras dan serangan yang bertubi-tubi baik eksternal maupun internal seakan tidak pernah dirasakan oleh kaum muslimin pada saat itu. Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mekkah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.
Pilihan yang buruk
Pada masa Rasulullah dahulu pula banyak manusia yang salah dalam menentuka pilihan yaitu tidak mau untuk ikut bersama Rasulullah dalam membela agama yang benar yaitu agama Islam. Dan disinilah manusia melakukan hal yang salah. Sesungguhnya semua pilihan itu tergantung kepada setiap individu yang akan menjalankannya untuk menyongsong masa yang akan datang, apakah kepada jalan kebaikan ataupun sebaliknya kepada jalan keburukan yang tidak diridhai oleh Allah Swt. Islam merupakan agama yang penuh dengan kedmain kepada para penganutnya. Sebagaimana firman Allah yang artinya,”tidak ada paksaan dalam agama”. Dalam hal ini barang tentu Islam merupakan tujuan yang pas bagi orang-orang yang memang mencari sebuah kebenaran dan kebaikan pilihan hidup.
Manusia mana yang ingin hidupnya tidak baik. Apakah anda ingin hidup anda berantakan?, hidup penuh dengan permusuhan, pertentangan, perdebatan, kerugian, kelicikan, penipuan , kesengsaraan dan keburukan-keburukan yang lain. Penulis yakin anda adalah orang yang memiliki pilihan yang baik sesuai dengan nalar manusia yang memiliki secerca cahaya kehidupan yang diridhai oleh Allah Swt. Hanya orang yang bermuram durjalah (orang yang beranggapan dirinya adalah sumber segala kegagalan dalam hidupnya) yang merasakan kerugian yang mendalam dam perjalan hidupnya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang selalu berada di dalam perlindungan dan tuntunan-Nya sepanjang masa. Amien. Wallahu a’lam bis shawab.

0 komentar:

Posting Komentar