twitter
rss


DIBALIK SENYUM BIBIR MERAHMU

Pada ladang cinta yang kering kerontang
Tertusuk mentari perih luka
Pedih bagai tersiram air garam
Meng himpit hati kala hendak berkata

Hancur terasa
Lara dalam jiwa
Kala meresap cinta di balik senyum bibir merahmu

Janjiku…
Bila mentari senja sudi menyambutku
Kan kuserahkan cinta dalam hatiku
Tuk kita rasut kata bercumbu
Menimbun lara dimasa lalu

Datang sudah angin cinta itu
Terbang bersama angin samudra
Berdesir disetiap aliran darahku
Hingga membawaku ke telaga muara

Gemerincih angin menerpa alang-alang
Berdesir bersama kerindunku
Yang bersemedi sepanjang mentara menyapa dunia kehidupan
Seakan hidup berada dalam sebuah pengertian rindu
Yang tak usang oleh kencangnya samudra di lautan dan perinya sebuah pengkhianatan

Apakah hidupku akan selalu merana dalam rindu?
Ataupun bermuram durja dalam kesunyian hati kecilku?
Tidak, lambayan pepohonan masih ingin menemaniku dalam asmara
Walau malam tak seindah hari-hari yang sudah tiada

Aku masih inigin bercinta
Walau hanya bersama khayalan rindu semata
Karna kerinduanku
Masih terpatri kokok bagai batu karang di lautan

Aku titipkan rindu ini pada keindahan malam-malamku  yang menghilang

0 komentar:

Posting Komentar