twitter
rss



Pengikraran tentang sebuah pilihan (the choise) dalam kehidupan sebenarnya sudah ada semenjak dahulu dan disiarkan langsung oleh Allah Swt sebagaimana dalam Al-qur’an, di saat seseorang masih berada di dalam rahim ibunya. Hal ini merupakan sebuah keharusan yang mesti  di lewati oleh setiap manusia, semasih dia dinamakan seseorang yang beriman dan mengimani para wali-wali Allah dan para utusan-utusan-Nya, terutama yang menciptkanya lahir kea lam dunia. Sebenarnya banyak sejali kejadian yang dilewati oleh setiap manusia dan menunjukkan sebuah pilihan hidup yang mesti di pilhnya. Pada masa-masa hidup Rasulullah Saw banyak sekali dari para musuh-musuh beliau yang bersedia masuk Islam menjadi pengikut setia belia dan menjadi seorang pejuang yang merelakan nyawanya hanya untuk membela Rasulullah dan untuk berjuang di jalan yang diRidhoi oleh Allah Swt.
Pilihan di sini bukan hanya berkaitan dengan sesuatu yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhanya saja. Akan tetapi, pilihan di sini mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga dengan hal-hal yang lainnya. Hal inilah yang lebih dianjurkan oleh Allah Swt. Karena manusia hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sebagaimana Fiman Allah dalam Al-qur’an yang artinya, “seorang mu’min dengan mu’min lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan satu samalain (Al-Ayah)”. Pernyataan di sini menunjukkan bahwa kita harus saling bahu membahu satu samalain dalam menjalani warna-warni kehidupan yang tidak kekal ini. Tentu, ini adalah contoh dari pilihan hidup baik dan sesuai dengan petunjuk yang difirmankan langsung oleh Allah Swt.
Pencarian hidup manusia untuk memilih merupakan bentuk dari pencarian hidup yang berkat (keberkahan hidup). Apabila hidup seseorang menjadi berkat, maka orang-orang yang hidup bersamanya akan merasakan sebuah kedamaian dan ketentraman. Disamping mendapatkan perlindungan langsung dari Allah Swt barang tentu hal itu menjadi sunnatullah bagi hamba-hambanya yang ta’at pada Syari’at-Nya. Untuk mengingatkan kita agar selalu ingat kepada Allah Swt, kita harus selalu ingat bahwasannya Allah tidah pernah ingkar janji. Dari itulah kita dapat mngambil pelajaran yang sangat penting tentang sebuah ikrar (pernyataan) janji yang harus kita tepati terutama dalam hal keagamaan agar kita tidak termasuk ke dalam golongan hamba Allah yang munafiq. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang Artinya,”Tanda-tanda orang munafiq ada tiga, pertama: apabila berbicara bohong, keua: apabila berjanji mengingkari, ketiga: apabila dipercaya berkkhianat (al-hadits)”. Hal inilah yang tidak kita kehendaki dalam estafeta perjalanan hidup manusia.
Sebenrnya, banyak sekali pilihan yang harus dipilih oleh manusia hidup di muka bumi ini. Akan tetapi, paling baiknya pilihan secara substansial adalah apabila di dalamnya ada campur tangan Allah Swt. Dan hal inilah pada saat ini jarang kita temukan, kecuali sebagian kecil saja. Ketika manusia dalam penentuan tentang sebuah masalah yang sama-sama dianggap berada dalam garis-garis ketentuan Syari’at Allah Swt, maka kita dianjurkan untuk melakukan yang namanya Istikharoh. Yaitu sebuah pilihan yang kita serahkan langsung kepada Allah Swt. Dan pada saat itulah dengan izin Allah manusia akan menemukan jalan keluarnya. Dan pada saat itu pula manusia akan terbiasa melakukannya ketika setiap menghadapi dua permasalahan yang sama-sama dianggap bernilai baik di hadapan Allah Swt.
Akan tetapi, yang terpenting dalam tulisan ini bahwasannya pilhan terdiri dari dua sisi yang selalu bertentangan yaitu: Pilihan yang baik dan pilihan yang buruk.
Pilihan yang baik
pilihan yang baik di sini tentu akan mengantarkan manusia kepada sebuah kebaikan pula, di samping berpahala di sisi Allah Swt. Tentu banyak manusia mengiginkan hal tersebut dan juga keridhaan hidup di dunia dan di akhirat kelah merupakan cita-cita tertinggi manusia yang cinta dan taat akan semua Syari’at agama Allah yang disiarkan oleh pembawa cahaya dalam kegelapan, pembawa pencerahan di saat kebodohan menjadi pendamping kehidupan, pembawa kedamaian di saat dunia berkecamuk dalam perdebatan tentang ketentuan hidup msing-masing yaitu Rasulullah Muhammad Saw. Mulai saat itulah manusia merasakan kedamain hidup yang bermakna dengan kedatangan cahaya Islam.
Pada masa itupula manusia merasakan kejolak yang sangat dahsyat, terutama bagi kaum muslimin yang telah berikrar untuk masuk Islam dan mejadi pembela setia Rasulullah pada masa itu. Akan tetapi, dengan kesucian hati yang dimiliki oleh kaum muslimin pada saat itu, tidak ada kata menyerah untuk selalu berjung membela agama yang dibawa Oleh Rasulullah. Tekanan yang yang keras dan serangan yang bertubi-tubi baik eksternal maupun internal seakan tidak pernah dirasakan oleh kaum muslimin pada saat itu. Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mekkah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.
Pilihan yang buruk
Pada masa Rasulullah dahulu pula banyak manusia yang salah dalam menentuka pilihan yaitu tidak mau untuk ikut bersama Rasulullah dalam membela agama yang benar yaitu agama Islam. Dan disinilah manusia melakukan hal yang salah. Sesungguhnya semua pilihan itu tergantung kepada setiap individu yang akan menjalankannya untuk menyongsong masa yang akan datang, apakah kepada jalan kebaikan ataupun sebaliknya kepada jalan keburukan yang tidak diridhai oleh Allah Swt. Islam merupakan agama yang penuh dengan kedmain kepada para penganutnya. Sebagaimana firman Allah yang artinya,”tidak ada paksaan dalam agama”. Dalam hal ini barang tentu Islam merupakan tujuan yang pas bagi orang-orang yang memang mencari sebuah kebenaran dan kebaikan pilihan hidup.
Manusia mana yang ingin hidupnya tidak baik. Apakah anda ingin hidup anda berantakan?, hidup penuh dengan permusuhan, pertentangan, perdebatan, kerugian, kelicikan, penipuan , kesengsaraan dan keburukan-keburukan yang lain. Penulis yakin anda adalah orang yang memiliki pilihan yang baik sesuai dengan nalar manusia yang memiliki secerca cahaya kehidupan yang diridhai oleh Allah Swt. Hanya orang yang bermuram durjalah (orang yang beranggapan dirinya adalah sumber segala kegagalan dalam hidupnya) yang merasakan kerugian yang mendalam dam perjalan hidupnya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang selalu berada di dalam perlindungan dan tuntunan-Nya sepanjang masa. Amien. Wallahu a’lam bis shawab.



Berawal dari apa yang pernah penulis dengar dan saksikan sebelumnya. Dalam sebuah acara bedah buku yang berjudul “Menuju Madura moderen tanpa kehilangan identitas”. Buku karya, MH. Said Abdullah ini mengulas tentang bagaimana Madura menuju Moderen. Dalam acara ini, penulis mendengar komentar dari salah satu penanya “bagamana Bahasa Madura mau berkembang, kalau di Pesantren-Pesantren di Madura ini lebih mengembangkan bahasa arab dan bahasa inggris!”. Begitulah bunyi cuplikan dari penanya tersebut.
            Sebenarya, kalau kita perhatikan dan teliti secara mendetail. Pengembangan yang dilakukan di dalam dunia Pesantren memang mengarah kepada dua bahasa yaitu; bahasa Arab dan bahasa Inggris. Akan tetapi, bukan berarti pesantren tidak mendukung perkembangan bahasa Madura itu sendiri. Kalu kita hanya berpikir untuk mengembangkan bahsa daerah kita sendiri, terus kapan kita bisa tahu bahasa orang lain. Dan bagaiman kalau kita tidak mengetahui bahasa orang lain, pastinya kita hanya bisa diam seribu bahasa, bila mana kita bertemu ataupun berteman dengan orang yang asing. Hal ini, tentu tidak selaras dengan keinginan banyak individu-individu yang memang mereka mengiginkan sebuah perubahan dalam hidupnya, lebih-lebih tentang perkembangan berbahasa asing. Merupakan sebuah keterbelakangan bila kita hanya mau dan bisa berbahasa daerah kita sendiri. Pada zaman sekarang ini, berbahasa asing merupakan sebuah kemajuan yang terjadi dalam sebuah kehidupan dan juga keinginan banyak individu, khususnya para pelajar.
            Pada zaman dahulu saja, bahasa yang digunakan dalam Al-qur’an bermacam-macam. Walaupun sama-sama bahasa arab. Maka Rasulullah Saw dan para sahabat bersepakat menggunakan satu bahasa dalam Al-qur’an. Maka di sepakatilah agar Al-qur’an menggunakan bahasa Arab Quraisyi. Hal ini bukanlah sebuah kekeliruan, bahkan kesalahan. Apalagi bahasa daerah kita masing-masing yang notabeni bermacam-macam, entah dari cara bicara ataupun perubahan pada kata-katanya.
            Harapan yang besar pada saat ini, saya kira ada pada sebuah Pesantren dan pendidikan-pendidikan yang masih eksis dalam pengembangan pemuda-pemudi harapan bangsa di masa depan kelak. Walaupun hal itu tidak serta merta mudah untuk dicapainya. Bila kita tilik pada sebuah realita yang ada, refresentasi remaja pada saat ini cendrung lebih banyak melakukan sesuatu yang kita anggap sebuah kekeliruan yang sangat fatal. Karena kenapa?, karena seseorang yang diharapkan menjadi ujung tombak kemajuan, perkembangan, dan kelestarian hidup bangsa malah menjadi seorang yang merongrongi kehidupan dengan beribu tanda tanya.
            Di samping kita sedang berada dalam zaman moderen yang serba baru dan canggi. Seyogyianya kita kita bisa menyadari kondisi alam di sekitar kita yang membutuhkan perawatan lebih seperti seorang merawat dirinya. Begitulah kehidupan di pesantren. Pembelajaran yang di terapkan sebenarnya bukan hanya kebahasaan yang di anggap tidak mengembangkan daerah sendiri, malahan mengembangkan bahasa asing. Pendidikan di Pesantren sebenarnya adalah pembentukan karakter dan tujuan hidup seseorang. Dengan banyaknya pendidikan, pendidikan hati adalah pendidikan yang lebih di utamakan agar bisa mengontrol kehidupan seseorang dari hal-hal yang dapat membawanya kepada sebuah penyesalan di kemudian hari.
            Maka ari itu, para pendidik di pesantren juga harus memilki sebuah keperibadian dan panutan dalam melakukan pendidikan. Sebagaimana yang di tuturkan oleh KH. Ach. Tijani Syadzili, Lc. Bahwa seorang guru harus memiliki dua kategori seorang guru. Pertama; Reponsibiliti; responsibility adalah sebuah kometmen yang haru ada dalam diri seorang guru agar bisa menjadi seorang pengajar yang benar-benar GURU (digugu dan ditiru), dan juga harus memiliki tanggung jawab yang besar atas segala aspek yang menjadi tanggunganya dalam mendidik. Hal ini tentu di luar keinginan dan tujuan-tujuan yang berjkaitan dengan keduniawian semata. Hati yang tulus akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah Swt. Karena apabila seseorang salah berniat dalam melakukan sebuah pekerjaan sekecil apapun, maka di hadapan Allah dia tidak akan mendapatkan apa-apa keculi rasa capek dan kebodohan yang sedang menjangkiti diri kita.
            Kedua; wibawa; apanbila seorang guru memiliki wibawa di kalangan anak didiknya maka guru tersebut akan merasakan sebuah kenyamanan dan juga keikhlasan terasa menjjalar dalam setiap mendidik anak-anak didiknya. Dan cirri-ciri seorang guru yang berwibawa ada tigaa; pertama; dicintai, dia akan selalu dicintai oleh para anak didiknya dan dia akan merasakan aura kasih saying menjalar dalam hidupnya. Berkat sebuah kecintaan anak-anak didiknya dia akan merasa senag dalam mendidik dn juga para didikanya akan memperoleeh ilmu yang benarn-benar menjalar kehatinya, tidak hanya di otak saja. Keduua; Disegani; tanpa harus kita tentang, bahwa seorang guru harus memiliki wibawa di tengah-tengah ank didiknya ataupun di lingkunganya agar dalam setiap melakukan tindakan langsung mendapatkan respon yang positip dan juga agar tidak ada sangkalan-sangkalan dari orang di sekitarnya. Ktiga; dihormati; terlahir dari kedua kecakapan dalakm kewibawaan seorang guru. Pada akhirnya dia juga akan memperoleh penghormatan ataupun rasa hormat dari orang sekitarnya, lebih-lebih dari anak didiknya. Karena peran seorang guru begitu berharga dalam pembentukan karakter anak didik. Apabila guru yang mendidiknya memberiikan pelayanan yang memang benar-benar dalam mendidik, tentu seorang anak didik akan memperoleh pencerahan bagi dirinya. Walaupun hal itu perlu waktu yang sangat panjang. Karena perubahan terhadap sesuatu yang baik sangat sulit dan l;ambat, kecuali memang benar-benar berasal dari hati yang tulus dan murni. Dan perubahan terhadap sesuatu yang salah ataupun yang buruk sangat cepat dan sangat singkat.
            Kedua kecakapan di atas apabila dimiliki oleh seorang guru. insyaAllah dia akan selalu memberikan sebuah pencerahan-pencerahan dalam diri anak didiknya. Hal ini tentu kita harus bisa mengamalkanya dan mengaktuualisasikanya kelapangan pendidikan.
            Sebenarnya, banyak sekali teori-teori yang membahas tentang bagaiman menjadi guru yang benar-benar dugugu dan ditiru oleh anak didiknya. Akan tetapi, kalau hanya dengan teori tannpa aplikasi ke lapangan, maka hasilnya tidak akan sama dan terasa kurang. Tidak seperti apabila kita mengaplikasikanya kelapangan pendidikan.
            Mungkin ini resep yang perlu kita miliki “guru harus memiliki kelebihan yang menonjol”. Kata-kata terasa mudah di ucapkan. Akan tetapi, memiliki makna yang mendalam dan orang-orang yang memilki kesadaranlah yang mungkin bisa melakukanya.



Setiap orang pasti mengiginkan suatu kebaikan yang akan diperolehnya. Pada setiap ranah perjalanan estafeta kehidupannya ingin selalu memberikan mamfaat baik terhadap dirinya dalam hal apapun, ataupun terhadap orang-orang yang di sekitarnya. Hal ini memantik pergolakan yang ingin penulis paparkan dalam tulisan ini. Pada awalnya mungkin kita bertanya-tanya tentang “apakah keistimewaan angka cantik 11-11-2011”?. Dari pertanyan ini kita dapat sosialisasikan terhadap teropong realita kehidupan pada zaman sekarang ini. Yang mana banyak orang mengiginkan seuatu perbedaan daripada yang lain. Hal ini di tunjukkan pada ketepatan angka cantik yang mereka yakini. Hal ini merupakan suatu kelangkaan ataupun sebagai keajaiban yang sedikit sekali orang bisa mencicipinya, dapat merasakan, ataupun memahami pesan relijius yang terkandung didalamnya.
Benar-benar momen yang sangat berharga pada angka tersebut. karena realita pada tahun membuktikan tentang kuatnya atmosfir gairah minat serta keinginan yang di inginkan oleh masyarakat luas. Berkat keinginan tersebut, hal yang paling penulis pandang heboh adalah waktu (nazar) ataupun keinginan memiliki anak yang  yang lahir pada angka cantik tersebut. banyak orang berlomba-lomba melahirkan anaknya pada angka tersebut, walaupun kebanyakan dari mereka melakuka oprasi Caesar agar bisa memamfaatkan momen yang di anggap langka tersebut. Akan tetapi, tidak bagi pasangan suami istri (pasutri), Ruddin dan Hosiah. Keduanya merupakan salah satu pasangan suami istri (pasutri) yang dikaruniai buah hati pada angka cantik dan unik yaitu 11-11-2011, bahkan lahir pada jam 11.00. Hal ini merupakan diluar dugaan kedua insan yang sedang berbahagia tersebut. Karena sebelumnya mereka mengira buah hatinya akan lahir pada tanggal 10 Nevember. Dan yang  paling mengangumkan bagi bayi dengan berat 3,8 kilo gram ini lahir dengan normal tanpa melalui prosses Caesar ataupun lain sebagainya (12/11/2011).
Referesentasi pergolakan kehidupan yang semakin melonjak  pada zaman sekarang  ini memang benar-benar memicingkan mata kita. Karena kenapa?, banyaknya orang-orang dari hari kehari mulai bisa mengembangkan kehidupanya terutama yang bersifat material (ad-dunyawiyah). Hal ini merupakan sebuah kebiasaan yang bersifat alamiyah, disamping perkembangan tehnologi yang semakin canggih, banyak orang-orang yang memiliki pengaruh besar juga bisa menumbuhkan gairah persaingan dan perkembangan dirinya dan juga etos kerja yang sedang ditekuninya. Samapai-sampai banyak orang yang mulai mengabaikan sesuatu yang tidak tanpak di hadapan mata kita. Setiap sesuatu memang memiliki mamfaat yang tersendiri bagi kehidupan manusia dan juga ada bermacam-macam cara hidup manusia yang mengikuti pola pikirnya masing-masing agar bisa memenuhi hasrat dalam segala urusan.
Paradigma masyarakat terhadap angka cantik tersebut sangat kuat tertanam dalah ranah kehidupanya. Sehingga banyak cara terutama dalam melahirkan buah hatinya agar bisa hadir di hari angka cantik tersebut. Di Surabaya kota pahlawan tercatat ada 86 bayai yang lahir di angka cantik tersebut. hal ini mendorong hasrat yang membuncah bagi para ibu-ibu agar bisa melakukan persalinan bagi anaknya pada angkka cantik. Keinginan tersebut bukan hanya terlahir begitu saja, tidak lain kalau bukan sebuah momen yang begitu berharga. Sebagaiman pemberitahuan di Koran-koran dan juga di cenel telivisi, anak yang lahir pada hari angka cantik tersebut memperoleh kebebasan persalinan dan juga semua administrasinya di tanggung oleh pihak rumah sakit terkait. Tentu, kesempatan tersebut tidak akan datang dua kali. Dengan begitu banyak dari para ibu bayi yang lahir pada hari angka cantik, tergurat di wajahnya rasa senang dan juga anaknya seakan akan menorehkan sejarah. Barang tentu berbagai kegiatan yang di lakukan oleh para ibu guna merayakan kehadiran sang buah hatinya. Bukan hanya masalah kelahiran sang buah hati yang dinantikan pada momen ini, dan juga banyak orang yang melang sungkan pertunangan, bahkan menuju jenjang pernikahan sekalipun.
Kalau kita tilik pada kehidupan terdahulu akan lahirnya sang buah hati di hari angka cantik. Rasulullah Saw merupakan tauladan yang patut kita tiru dan kita teladani keagungan-Nya serta kemuliaannya. Beliau (Rasulullah Saw) lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal dan juga wafat pada tanggal dan tahun yang sama. Hal ini menggambarkan kalau Rasulullah Saw merupakan  makhluk Allah yang terpilih. Dengan hal itu, pada tahun ini juga merupakan sebuah fenomena langka akan kehadiran sang buah hati pada hari angka cantik seperti tauladan dan junjugan kita Nabiyullah Al-Amin Nabi Besar Muhammad Saw.
            Pesan tersirat dalam angka cantik ini kalau kita hanya memandang dari sisi lahiriyahnya saja, tentu kurang mengandung sebuah makna yang mendalam. Karena kita hanya bisa menikmatinya dalam waktu yang sangat singkat dan nanti pada akhirnya akan mendatangkan sebuah kebosanan tersendiri bagi yang mengalaminya. Akan tetapi, bilamana kita bisa menyirat pesan yang terkandung dalam angka cantik ini dari sisi ukhrawiyahnya tentu akan menumbuhkan sebuah daya frekuensi atmosfir yang alami dan memiliki makna yang mendalam. Sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda, yang artinya “sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai sesuatu yang ganjil” (Al-hadits). Dari arti hadits diatas dapatlah kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa Allah Swt menyukai dan menyenangi sesuatu yang ganjil. Ganjil disini bukan berarti sesuatu yang melenceng dari syari’at Islam. Tentulah ganjil ganjil yang di maksud di sini dalah sesuatu yang benar-benar tergaris dalam Syari’at agama Islam.
            Memahami makna dalam mengintegrasikan antara angka cantik 11-11-2011 dengan sesuatu yang ganjil sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw sangatlah relafan. Hanya saja tergantung orang yang memaknainya dan bagaimana dia menyikapi fenomena langka tersebut. perspektif seseorang terhadap sesuatu berbeda-beda, dan hal itu merupakan suatu hal yang wajar. Karena setiap kepala memiliki pendapat masing-masing. Hal itu banyak mengacu pada kepribadian individunya masing-masing.
            Berbicara hari tanggal 11 walaupun tidak dengan bulan dan tahun yang sama, seakan-akan mengingatkan kita pada masa lalu. Pada masa Islam pasca tragedi 11 september 2001. Tragedi 11 september 2001 menjadi titik yang menentukan dalam sejarah Islam polotik dan sejarah dunia, menandai besar kemungkianan kaum ekstrimis muslim maupun ancaman global, khususnya, daya tarik ancaman Osama bin laden dan al-Qaeda. Tragedi ini sekan akan menyiratkan memory yang kelam pernah bergulir. Dengan itu kita yang menggebu-gebukan pesan relijius angka 11-11-2011 serasa begitu menyimpan banyak misteri yang terpendam.
            Kalangan masyarakat begitu menantikan momen angka cantik tersebut. Di Madura khususnya di Kabupaten Sumenep tepat di dalam kraton Sumenep yang di dalamnya memiliki taman dengan nama “Taman sare”, pada hari angka cantik tesebut banyak orang yang berkunjung ke kraton Sumenep dan melakukan terapi berupa mencuci muka atau yang lainya di taman tersebut dengan berdasarekan paradigma masyarakat tentang taman tersebut bahwa air yang ada kalau di pergunakan untuk mencuci muka, maka orangnya akan awet muda. Sebagaimana di lontarkan oleh salah seorang pengunjung bernama Susmiati berasala dari kota malang “saya jauh-jauh datang ke taman sare ini hanya untuk mencuci muka, konon katanya akan membuat awet muda bagi yang melakukannya”. Hal inilah yang menjadi acuan masyarakat luas akan pesan religius angka cantik 11-11-2011. Wallaahu A’lam bis Shawab.
            



Berdo’alah kepadaku!, maka aku akan megabulakannya…
            Pada saat kita membaca judul yang penulis angkat, kita teringat akan sebuah judul dalam film yang pada saat ini masih hangat di pendengaran kita. Apakah itu?. Tentu jawabannya adalah “Di Bawah Lindungan Ka’bah”. Film yang spektakuler dalam pemaknaan cinta yang haqiqi antara seorang muslim dan muslimah, penuh dengan kepedihan, perjuangan, bahkan penuh dengan kucuran air mata yang membasahi setiap lantunan do’a dalam setiap sujud-sujudnya di waktu siang dan malam. Dan pada saat inilah kita akan belajar tentang bagaimana menggapai  cinta yang haqiqi kepada Ilahi agar hidup kita selalu berada dalam tuntunannya dan menjadi muslim yang sejati di dunia dan di akhirat nanti, melalui do’a-doa yang  terus kita lantunkan di saat gemerlapnya malam dan pada kerasnya kehidupan.
Awal yang  kita pikirkan dalam kehidupan ini tentu bagaimana kita bisa hidup sebagaimana yang telah tersurat dan tersirat dalam Al-qur’an. Tentu, hal ini banyak orang yang mengiginkan kelayakan hidup sejahtera di dunia bahkan di akhhirat kelak. Pencarian hidup memang tiada henti-hentinya, banyak orang yang rela mengorbankan hidupnya bahkan nyawanya hanya untuk memperoleh kehidupan layak di dunia. Tanpa dia memikirkan kehidupan yang susungguhnya, yaitu ketika kembali keharibaan Allah Swt. Banyak persepsi yang diumbar oleh orang yang mementingkan kehidupan di dunia agar lebih terpandang dalam kehidupan di dunia.
            Perkembangan hidup pada saat ini memicu seseorang untuk selalu memikirkan bagaimana dia bisa hidup layak, sebagaimana orang yang memiliki jabatan sebagai titik akhir yang dicita-citakannya. Hal ini terajdi hanya untuk bisa memperoleh yang namanya kelayakan hidup khususnya dalam kehidupan dunia (duniawiyah). Padahal kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang kekal abadi. Akan tetapi, jarang sekali orang yang memilikirkan kelayakan hidup berdampingan dengan kehidupan ilahiyah (ke Allahan) yang tergabung dalam cipta rasa tuntunan Al-qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Tuntunan kehihdupan terpku dalam sebuah realita yang tidak bisa tidak harus dijalani oleh masing-masing orang yang berpijak dalam kehidupan dunia untuk bisa mencapai kehidupan yang baik di akhirat kelak.
            Sebenarnya, keinginan manusia yang paling mulia, begaimana dia bisa memperoleh yang namanya kebaikan hidup di dunia dan juga kebaikan hidup di akhirat kelah. Pastinya kita selalu berusaha semampu kita untuk bisa mencapai hal tersebut yaitu dengan Do’a dan Usaha. Kedua kata tersebut memiliki makna substansial yang tinggi dalam pemaknaan pencapaian hidup, khususnya kehidupan di akhirat kelak. Dalam menempuh perjalanan hidup di dunia tidak akan selalu sesuai dengan perencanaan yang kita inginkan. Man proposes god diproses (manusia berusaha Tuhan yang menentukan). Kata tersebut seakan mengingatkan kita kepada yang namanya penyadaran akan usaha kita. Bahwa semua yang kita inginkan itu hanya rencana kehidupan yang kita jalani dan belum tentu selaras dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk kehidupan kita. Merupakan kewajaran bagi kita menjalani hidup penuh dengan pentaruhan baik secara fisial ataupun finansial, baika materi, energi, secara lahiriyah ataupun secara batiniyah.
            Banyak pandangan yang dapat dicerna oleh pikiran manusia untuk bisa mendapatkan keinginannya. Ada yang memandang hidup ini sebagai tempat pencarin makna hidup, ada yang memandang hidup ini sebagai tempat utnuk mencari kesenangan belaka, adapula yang memandag hidup ini sebagai tempat mencapai tingkat pangkat yang setingi-tingginya, tentu hal itu salah. Hal inilah yang menjdi pemicu persaingan hidup yang selalu bisa membawa manusia pada sebuah kesalahan dalam pemaknaan hidup yang sebenarnya. Pemaknaan yang salah akan hidup, justru akan membawa manusia pada sebuah kerugian. Dan apabila manusia menjalani hidup dengan mengikuti tuntunan-tuntunan hidup yang telah Allah ajarkan dalam firmannya, kita akan mencapai manisnya hidup yang sesungguhnya. Dan untuk mencapai semuanya itu hanya bisa kita salurkan kepada Allah Swt lewat Do’a dan Usaha dalam kehidupan sehari-hari kita. Agar apa yang kita lakukan selalu berada dalam sebuah kebenaran yang haqiqi. Setiap manusia tidak akan pernah terlepas dari salah dan lupa, karena manusia tempatnya salah dan lupa (innal insan mahallul khatha’ wan nisyan). Sampai-sampai Abu Nawas menuliskan sebuah syair yang berisikan semua yang beliau rasakan dalam jiwa terdalamnya.
-Tuhanku, saya tidak pantas untuk menjadi penghuni firdaus
 dan saya tidak kuat atas pedihnya api neraka.
-Maka, terimalah ya Allah taubatku dan ampunilah dosa-dosa
 sesunggugnya, engkaulah pengampun dosa besar.
-Sesungguhnya dosa-dosaku seperti banyaknya pasir
maka, terimalah taubatku wahai zat yang maha kuasa.
-Umurku berkurang setiap hari
 dan dosaku bertambah setiap hari bagaimana aku memikulnya.
-Wahai tuhanku, sesungguhnya hamba ini yang penuh dosa datang menghadap engkau
dengan mengakui segala dosa dan aku berdo’a kepada engkau
-Maka, apabila  engkau mengampuni engkaulah zat yang maha tahu
 dan apabila engkau menolak, maka kepada siapakah siapakah kita berharap selain mengharap.
Begitulah terjemahan dari Syair yang dikarang oleh Abu Nawas dengan menggunakan bahasa Arab dahulu. Syair yang mengungkapkan isi hati beliau benar-benar mengagumkan. Di samping pemaknaannya yang mendalam dan juga menunjukkan sebuah Syair yang menyiratkan makna tentang betapa Angung-Nya Allah Swt, sehingga kita diberikan berbagai warna-warni hidup untuk dijadikan sebuah media untuk introspeksi untuk menjadi insan kamil. Dalam artian selalu meyandarkan kehidupan kepada Allah Swt.
            Perjuangan hidup memang semestinya selalu tertanam dalam diri kita. Karena kenapa?. Apabila seseorang hidup dan tidak memiliki jiwa pejuang yang tinggi, maka pada suatu sat dia akan bermuram durja (menganggap bahwa dirinya adalah sumber segala kegagalan) dan pada saat itu juga dia akan timbul dalam dirinya keputusasaan untuk bisa bangkit menuju hal yang lebih baik. Dari itulah akan tercipta sebuah persepsi hidup yang salah. Semestinya ketika dia sudah berusaha semaksimal mungkin agar mencapi apa yang diinginkannya dan mengalami kegagalan di dalamnya dia bisa berdo’a kepada Allah agar diberi kekuatan hati untuk selalu berikhtiar kepada-Nya dalam setiap saat. Wallahu a’lam bis Shawab.